Pages

Media Harus Hati-Hati Beritakan Polemik SBY-Anas

SBY Anas

Jakarta - Wartawan Senior, Budiarto Shambazy menyayangkan pemberitaan media belakangan terkait kubu Partai Demokrat, antara Anas Urbaningrum dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seakan tanpa nilai.

"Kalau hanya memberitakan apa yang terjadi di rumah Anas, di rumah SBY, jenuh. Kecuali Anas datang ke KPK dan mau menjadi whitle blower, itu baru berita. Media harus hati-hati, harus bisa menaikkan berita yang memiliki nilai, karena melalui media ini, opini masyarakat terbentuk," ujarnya dalam diskusi bertajuk Efek Anas Makin Panas, di Cikini, Jakarta, Sabtu (2/3).

Menurutnya, boleh saja memberitakan suasana atau kejadian yang terjadi di rumah Anas di Duren Sawit, dan di rumah SBY di Cikeas, tapi seharusnya bukan menjadi berita utama.

Lebih dari itu, Budiarto juga menyayangkan SBY tidak memberi ruang tanya jawab kepada wartawan, karena seakan dia takut akan begitu banyak jebakan yang melegitimasi Partai Demokrat dan SBY khususnya.

Padahal menurutnya, dengan memberi ruang tanya jawab merupakan bagian dari akuntabilitas demokrasi. Media, ujar pria yang akrab dipanggil Baz ini, seharusnya bisa menjadi posisi tawar karena media punya hak untuk mengajukan pertanyaan.

"Sekarang sepertinya tidak ada tokoh yang dipercaya lagi oleh masyarakat. Masyarakat lebih percaya media. Media sangat memegang peranan sentral karena masyarakat sudah tidak memiliki lembaga yang bisa dipercaya. Media harus hati-hati. Saya imbau semestinya media lebih menahan diri dalam pemberitaan polemik Anas dan SBY," katanya.

Source : beritasatu.com